E. FUNGSI PERALATAN DAPUR
Berikut adalah fungsi peralatan dapur yang digunakan di dunia industri :
Alat Persiapan Memasak
Alat persiapan memasak digunakan untuk menyiapkan bahan makanan sehingga siap dimasak. Alat yang termasuk klasifikasi ini adalah alat untuk memotong, mengupas, menghaluskan, dan lainnya. Beberapa contoh alat persiapan memasak yang paling sering digunakan di dapur industri sebagai berikut :
Penggiris Daging ( Meat Slicer )

Meat slicer merupakan alat yang digunakan untuk mengiris daging. Alat ini dapat mengiris daging dengan ketebalan sesuai kebutuhan. Pada umumnya meat slicer menggunakan tenaga listrik. Daging yang diiris menggunakan mesin ini harus agak beku sehingga mendapatkan hasil sempurna.
Cara Menggunakan Penggiris Daging ( Meat Slicer
- Persiapan:
1. Siapkan Daging:
Pastikan daging dalam kondisi dingin atau setengah beku untuk hasil yang lebih baik dan mudah dipotong.
2. Posisikan Daging:
Letakkan daging pada meja potong dengan stabil, hindari goyangan yang dapat membahayakan.
3. Atur Ketebalan:
Sesuaikan kenop pengatur ketebalan pada meat slicer sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. - .Pengirisan:
1. Nyalakan Mesin: Nyalakan meat slicer dan pastikan pisau berputar dengan aman.
2. Potong Daging: Gerakkan baki geser secara perlahan dan konsisten ke arah pisau untuk memotong daging. Jangan menekan terlalu keras.
3. Perhatikan Pisau: Selalu awasi pisau yang berputar dan jangan mencoba menangkap irisan daging yang jatuh. - Pembersihan: Matikan Mesin: 1. Setelah selesai mengiris, matikan meat slicer dan cabut stekernya. 2. Lepas Bagian: Lepaskan bagian-bagian meat slicer yang bisa dilepas, seperti nampan dan pisau. 3. Bersihkan: Cuci semua bagian yang dilepas dengan sabun dan air bersih. Keringkan dengan baik sebelum dipasang kembali.
- Tips Tambahan:Gunakan sarung tangan dan pelindung mata saat membersihkan mesin.Pastikan meat slicer dalam kondisi bersih dan kering sebelum disimpan.Jika menggunakan meat slicer untuk memotong bahan lain selain daging, pastikan untuk membersihkannya secara menyeluruh setelah digunakan.
Blender dan Hand Blander

Blender merupakan alat untuk menghaluskan dan mencampurkan bahan makanan. Bagian tabung blender yang berukuran besar efektif digunakan untuk menghaluskan bahan makanan cair atau semi cair. Bagian tabung blender kecil digunakan untuk menghaluskan bahan makanan kering atau bumbu yang berjumlah sedikit. Alat ini menggunakan tenaga listrik untuk beroperasiSelain blender pada gambar, ada juga hand blender yang digunakan dengan cara dipegang dengan tangan. Hand blender berbentuk silinder dengan mata pisau pada bagian ujungnya. Hand blender dapat kalian lihat pada gambar. |
Cara Menggunakan Blender dan Hand Blander
- Cara Menggunakan Blender:
1.Siapkan Bahan: Potong bahan makanan menjadi ukuran yang sesuai agar mudah diblender.
2.Pasang Wadah dan Tutup: Pastikan wadah blender terpasang dengan benar pada alasnya dan tutupnya terpasang rapat.
3.Masukkan Bahan: Masukkan bahan makanan ke dalam wadah blender.
4.Colokkan Kabel: Colokkan kabel blender ke stopkontak.
5.Pilih Kecepatan: Pilih kecepatan yang sesuai dengan jenis makanan yang akan diblender. Mulai dari kecepatan rendah, lalu naikkan jika diperlukan.
6.Blender: Nyalakan blender dan biarkan bekerja hingga bahan makanan halus.
7.Matikan Blender: Setelah selesai, matikan blender dan cabut steker dari stopkontak.
8.Tuangkan Hasil: Tuangkan hasil blender ke wadah lain.
9.Bersihkan: Segera cuci wadah dan pisau blender setelah digunakan. - Cara Menggunakan Hand Blender:
1.Siapkan Bahan: Siapkan bahan makanan dalam wadah yang sesuai (panci, mangkuk, dll).
2.Masukkan Hand Blender: Celupkan hand blender ke dalam wadah yang berisi bahan makanan. Pastikan bagian mata pisaunya terendam dalam cairan agar tidak muncrat.
3.Nyalakan Hand Blender: Tekan tombol daya pada hand blender.
4.Gerakkan Hand Blender: Gerakkan hand blender perlahan di dalam wadah untuk mencampur dan menghaluskan bahan makanan.
5.Matikan Hand Blender: Setelah selesai, matikan hand blender.
6.Bersihkan: Cuci hand blender setelah digunakan. - Tips Tambahan:
1.Gunakan blender pada permukaan yang datar dan stabil.
2.Hindari memasukkan tangan atau benda lain ke dalam blender saat sedang beroperasi.
3.Jangan memblender bahan makanan terlalu lama, terutama yang panas, untuk menghindari kerusakan pada blender.
4.Jika menggunakan hand blender, pastikan wadah yang digunakan cukup besar agar tidak tumpah saat diblender.
5.Selalu baca buku manual blender untuk informasi lebih lanjut.
Timbangan ( Scales )

Timbangan digunakan untuk mengukur berat bahan makanan yang akan diolah. Pada umumnya timbangan yang digunakan di dapur terdiri atas dua jenis, yaitu timbangan manual dan timbangan digital. Timbangan tersebut memiliki kapasitas tertentu, misalnya 500 gram dan 1000 gram. Dalam menggunakan timbangan terutama untuk timbangan digital, kalian perlu memperhatikan satuannya. |
Cara Menggunakan Timbangan
- Berikut langkah-langkah penggunaan timbangan digital bahan makanan secara lebih rinci:
1. Siapkan Timbangan:
Letakkan timbangan pada permukaan yang rata, datar, dan stabil. Hindari meletakkan timbangan di permukaan yang miring atau goyang.
Nyalakan timbangan dengan menekan tombol ‘On/Off’ atau tombol daya.
2. Kalibrasi Timbangan:
Tunggu hingga layar menunjukkan angka nol (0). Jika tidak, tekan tombol ‘Tare’ atau ‘Zero’ untuk mengatur ulang ke nol.
3. Tempatkan Wadah:
Letakkan wadah (mangkuk, piring, dll.) yang akan digunakan untuk menimbang di atas timbangan.
4. Tara (Opsional):
Jika Anda ingin mengukur berat bahan makanan saja tanpa berat wadah, tekan kembali tombol ‘Tare’ atau ‘Zero’ untuk menghilangkan berat wadah dari pengukuran.
5. Timbang Bahan Makanan:
Tambahkan bahan makanan yang ingin ditimbang sedikit demi sedikit ke dalam wadah di atas timbangan.
Perhatikan berat yang tertera pada layar timbangan.
Jika Anda ingin menambahkan bahan lain, Anda bisa mengulangi langkah tara (jika diperlukan) dan menambahkan bahan berikutnya.
6. Baca Hasil Pengukuran:
Hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar timbangan.
7. Matikan Timbangan:
Setelah selesai menggunakan timbangan, matikan timbangan untuk menghemat daya. - Tips Tambahan:
1. Pastikan timbangan dalam kondisi bersih dan kering sebelum dan sesudah digunakan.
2. Hindari menempatkan benda-benda berat di atas timbangan saat tidak digunakan.
3. Jika timbangan menunjukkan hasil yang tidak akurat, periksa kalibrasinya atau hubungi teknisi.
Hand Mixer

Hand mixer, bentuknya kecil dan ringan, tidak memiliki penyangga sehingga dipegang dengan tangan ketika mengoperasikannya.
Cara Menggunakan Hand Mixer
Cara Menggunakan Hand Mixer
Persiapan:
1. Pastikan hand mixer dalam kondisi bersih.
Sebelum digunakan, pastikan hand mixer dan pengaduk (beater) dalam keadaan bersih dan kering. Jika ada sisa adonan atau kotoran, bersihkan terlebih dahulu.
2. Pasang pengaduk (beater) yang sesuai.
Pilih pengaduk yang sesuai dengan jenis adonan yang akan dibuat. Ada dua jenis pengaduk utama: pengaduk biasa untuk adonan cair dan pengaduk spiral untuk adonan yang lebih kental.
3. Siapkan wadah dan bahan.
Letakkan bahan-bahan yang akan dicampur dalam wadah yang cukup besar. Pastikan wadah tersebut stabil dan tidak mudah bergeser saat mixer digunakan.
Penggunaan:
1.Colokkan kabel mixer ke stop kontak. Pastikan stop kontak dalam kondisi baik dan aman.
2.Mulai dengan kecepatan rendah. Nyalakan hand mixer pada kecepatan terendah terlebih dahulu untuk menghindari cipratan adonan.
3Sesuaikan kecepatan. Secara bertahap naikkan kecepatan mixer sesuai dengan kebutuhan dan jenis adonan. Untuk adonan yang lebih kental, gunakan kecepatan yang lebih tinggi.
4.Aduk adonan secara merata. Gerakkan hand mixer secara perlahan dalam wadah, pastikan seluruh bagian adonan tercampur dengan baik. Untuk hasil yang maksimal, aduk dengan gerakan maju mundur atau searah jarum jam.
5. Matikan mixer. Setelah adonan tercampur rata, matikan hand mixer.
Pembersihan:
1. Cabut steker dari stop kontak. Pastikan hand mixer benar-benar mati sebelum dibersihkan.
2. Lepaskan pengaduk. Lepaskan pengaduk dari hand mixer.
3. Bersihkan pengaduk dan hand mixer. Cuci pengaduk dengan air sabun hangat dan lap kering. Bersihkan bagian badan hand mixer dengan kain lap lembab, lalu keringkan.
Tips Tambahan:
1.Gunakan alas kain. Letakkan kain di bawah wadah untuk mencegah wadah bergeser saat diaduk.
2. Jangan terlalu lama menggunakan kecepatan tinggi. Menggunakan kecepatan tinggi terlalu lama dapat membuat mesin cepat panas dan berpotensi merusak alat.
3. Perhatikan suara mixer. Jika terdengar suara yang tidak wajar, segera matikan mixer dan periksa penyebabnya.
4. Hindari mencelupkan hand mixer ke dalam air. Hanya bersihkan bagian luar mixer dan pengaduk.
Planetary Mixer

Planetary mixer, merupakan alat pencampur serbaguna yang digunakan untuk mencampur adonan, baik adonan padat maupun cair. Mixer ini diberi istilah planetary karena elemen pengaduknya berputar di mangkuk adonan, seperti orbit planet.
Cara Menggunakan Planetary Mixer
Cara Menggunakan planetary mixer:
Persiapan:
1. Pastikan alat aman: Periksa kabel daya dan pastikan tidak ada kerusakan.
2. Siapkan bahan dan mangkuk: Siapkan semua bahan yang akan dicampur dan pastikan mangkuk pengaduk sesuai dengan ukuran adonan.
3. Pasang mangkuk dan pengaduk: Angkat kepala mixer, pasang mangkuk, lalu pilih dan pasang pengaduk yang sesuai (spiral, beater, atau whip).
4. Atur kecepatan: Mulai dengan kecepatan rendah, lalu naikkan sesuai kebutuhan.
Penggunaan:
1. Nyalakan mixer: Nyalakan mesin dan biarkan pengaduk berputar untuk mencampur bahan.
2. Aduk adonan: Awasi proses pengadukan, pastikan adonan tercampur rata.
3. Hentikan pengadukan: Jika adonan sudah tercampur rata, matikan mixer dan tunggu hingga pengaduk berhenti.
Pembersihan:
1. Matikan mixer: Pastikan mixer dalam keadaan mati dan terputus dari sumber listrik sebelum dibersihkan.
2. Lepas komponen: Lepaskan mangkuk dan pengaduk.
3. Cuci bersih: Cuci semua bagian dengan sabun dan air, lalu keringkan.
4. Bersihkan badan mixer: Lap badan mixer dengan kain bersih.
Tips:
1. Selalu baca manual book untuk model mixer tertentu.
2. Jangan memasukkan tangan ke dalam mangkuk saat mixer beroperasi.
3. Pilih kecepatan yang tepat untuk jenis adonan.
4. Hindari overmixing adonan.
5. Bersihkan mixer segera setelah digunakan.
Spiral Mixer

Spiral mixer, yaitu mixer yang dibuat khusus untuk mengaduk adonan padat. Saat elemen pengaduknya berputar, mangkuk adonan pada spiral mixer ini ikut berputar.
Cara Menggunakan Spiral Mixer
Cara Menggunakan spiral mixer:
Persiapan:
1. Pastikan Mesin Bersih:
Sebelum memulai, pastikan mangkuk dan pengaduk spiral bersih dari sisa adonan sebelumnya.
2. Siapkan Bahan:
Siapkan semua bahan yang dibutuhkan sesuai resep, seperti tepung, air, ragi, gula, garam, dll.
3. Sesuaikan Ukuran:
Pastikan ukuran mangkuk spiral mixer sesuai dengan jumlah adonan yang akan dibuat.
Proses Pengadukan:
1. Masukkan Bahan: Masukkan bahan-bahan ke dalam mangkuk mixer sesuai urutan dalam resep.
2. Atur Kecepatan: Mulai dengan kecepatan rendah untuk mencampur bahan-bahan awal. Jika adonan sudah mulai tercampur, naikkan kecepatan secara bertahap.
3. Perhatikan Adonan: Awasi proses pengadukan, pastikan adonan tercampur merata dan mencapai konsistensi yang diinginkan.
4. Hentikan Mesin: Jika adonan sudah kalis dan siap, hentikan mesin mixer.
Pembersihan:
1. Lepaskan Adonan: Keluarkan adonan dari mangkuk.
2. Bersihkan Mangkuk dan Pengaduk: Cuci bersih mangkuk dan pengaduk spiral dengan air dan sabun. Keringkan sebelum disimpan.
3. Periksa Mesin: Pastikan tidak ada sisa air yang menempel pada bagian vital mixer.
Tips Tambahan:
1. Gunakan Kecepatan Rendah Dulu: Memulai dengan kecepatan rendah membantu menghindari percikan bahan dan memastikan pencampuran awal yang baik.
2. Jangan Memaksakan Kapasitas: Hindari mengisi mangkuk terlalu penuh agar mesin tidak bekerja terlalu berat dan cepat panas.
3. Jangan Mencuci dengan Air Berlebihan: Hindari mencuci bagian vital mixer dengan air karena dapat menyebabkan kerusakan atau korsleting.
4. Perhatikan Suhu Adonan: Jaga agar suhu adonan tetap rendah selama pengadukan untuk hasil yang lebih baik, terutama untuk adonan roti.
5. Gunakan Teknik yang Tepat: Pahami teknik pengadukan yang benar, seperti gerakan searah jarum jam atau maju mundur, untuk hasil adonan yang optimal.
Alat untuk Penggolahan Makanan ( Cooking Equipment )
Cooking equipment merupakan alat yang mengeluarkan panas atau digunakan dalam proses mengolah bahan mentah sehingga menjadi matang. Jenis peralatan ini sangat banyak. Beberapa di antaranya yang paling sering digunakan di dapur industri kuliner sebagai berikut
Presto

Panci presto, atau pressure cooker, memiliki fungsi utama untuk memasak makanan lebih cepat dan empuk. Hal ini dicapai dengan memanfaatkan uap bertekanan tinggi di dalam panci yang tertutup rapat, sehingga suhu memasak menjadi lebih tinggi dan makanan menjadi lebih lunak dalam waktu singkat.
Cara Menggunakan Presto
Cara Menggunakan Panci Presto
1. Persiapan:
– Pilih bahan makanan yang akan dimasak dan siapkan sesuai kebutuhan (potong, cuci bersih, dll.).
– Pastikan panci presto dalam keadaan bersih sebelum digunakan.
– Siapkan air secukupnya sesuai dengan takaran yang tertera pada petunjuk penggunaan panci presto.
– Masukkan bahan makanan dan air ke dalam panci.
– Pastikan bahan makanan tidak melebihi batas maksimal yang diperbolehkan pada panci presto.
2. Penutupan Panci:
– Tutup panci presto dengan rapat, pastikan semua pengunci terkunci dengan baik.
– Periksa katup pengaman, pastikan dalam keadaan tertutup.
3. Memasak:
– Letakkan panci presto di atas kompor dengan api sedang.
– Biarkan panci memanas hingga uap keluar dari katup pengaman.
– Setelah uap keluar, kecilkan api dan atur waktu memasak sesuai dengan resep atau petunjuk penggunaan.
– Setelah waktu memasak selesai, matikan kompor.
4. Pelepasan Tekanan:
– Pelepasan tekanan alami: Biarkan panci presto mendingin secara alami hingga indikator tekanan turun.
– Pelepasan tekanan cepat: Gunakan sarung tangan tahan panas, putar katup pelepas tekanan secara perlahan hingga uap habis. Jangan membuka tutup panci sebelum tekanan benar-benar hilang.
5. Penyelesaian:
– Buka tutup panci presto dengan hati-hati, pastikan tidak ada uap panas yang keluar.
– Sajikan masakan yang telah matang.
Peringatan:
1. Jangan mengisi panci presto terlalu penuh.
2. Jangan membuka tutup panci saat masih bertekanan tinggi.
3. Gunakan sarung tangan tahan panas saat membuka katup pelepas tekanan.
4. Hindari menyentuh panci presto saat proses memasak karena panas.
5. Selalu baca dan ikuti petunjuk penggunaan panci presto dari produsen.
Kompor

Kompor merupakan alat utama untuk memasak. Alat ini mengeluarkan api atau panas yang diteruskan pada bahan makanan sehingga bahan makanan tersebut matang. Seperti yang sudah kalian pelajari sebelumnya, kompor berkembang mengikuti kemajuan zaman. Saat ini, kompor yang paling populer digunakan adalah kompor gas dan kompor listrik. Kompor di industri kuliner biasanya memiliki jenis yang berbeda jika dibandingkan dengan kompor untuk kebutuhan di rumah. Di industri kuliner, jenis kompor yang paling banyak digunakan adalah gas open burner. Kompor ini memiliki ukuran besar dengan beberapa tungku api yang dapat digunakan secara bersama |
Cara Menggunakan Kompor
Cara Menggunakan Kompor Gas:
1. Persiapan:
– Pastikan kompor dalam kondisi mati sebelum memulai.
– Periksa kondisi selang gas dan regulator, pastikan tidak ada kerusakan.
– Pastikan tabung gas terhubung dengan regulator dan terpasang dengan benar.
Buka segel tabung gas.
2. Menyalakan Kompor:
– Putar knop kompor ke posisi mati untuk memastikan tidak ada gas yang keluar.
– Dekatkan sumber api (korek api atau pemantik) ke tungku kompor.
– Putar knop kompor ke posisi api kecil, sedang, atau besar sesuai kebutuhan.
– Pastikan api menyala dengan stabil dan tidak padam.
3. Mematikan Kompor:
– Putar knop kompor ke posisi mati.
– Tunggu beberapa saat hingga api benar-benar padam.
– Tutup kembali segel tabung gas.
4. Perawatan:
– Bersihkan kompor secara rutin setelah digunakan.
– Periksa kondisi selang dan regulator secara berkala.
– Hindari menempatkan benda berat di atas kompor.
Peringatan:
1. Pastikan area sekitar kompor memiliki ventilasi yang baik.
2. Jangan meninggalkan kompor yang sedang menyala tanpa pengawasan.
3. Jika terjadi kebocoran gas, segera matikan kompor, buka jendela, dan hubungi pihak yang berwenang.
Convection Oven

Convection oven memiliki satu elemen pemanas di bagian bawah dengan kipas yang berputar pada belakang oven. Panas udara dalam oven akan merata dengan berputarnya kipas. Kipas pada convection oven juga berfungsi mengurangi kelembapan dalam oven sehingga produk menjadi lebih renyah.
Cara Menggunakan Convection Oven
Cara Menggunakan convection oven:
Persiapan:
Bersihkan oven: Pastikan oven dalam keadaan bersih sebelum digunakan.
Siapkan loyang: Gunakan loyang yang sesuai untuk oven konveksi, biasanya loyang dengan sisi rendah untuk sirkulasi udara yang lebih baik.
Panaskan oven: Panaskan oven terlebih dahulu pada suhu yang dibutuhkan (biasanya lebih rendah dari oven biasa, sekitar 25°F lebih rendah).
Proses Memanggang:
1. Atur suhu dan waktu:
Sesuaikan suhu dan waktu memasak sesuai dengan resep atau jenis makanan yang dipanggang.
2. Tempatkan makanan:
Letakkan makanan di atas loyang dan pastikan ada sirkulasi udara di sekelilingnya.
3. Periksa makanan:
Periksa makanan secara berkala selama proses memasak untuk memastikan kematangan yang diinginkan.
Pembersihan dan Perawatan:
1. Bersihkan oven:
Setelah selesai digunakan, bersihkan sisa makanan dan lemak yang menempel pada oven dan rak.
2. Periksa kipas:
Bersihkan kipas dan ventilasi oven secara berkala untuk menjaga kinerjanya.
Tips Tambahan:
1. Turunkan suhu:Biasanya, suhu oven konveksi perlu diturunkan sekitar 25°F dari suhu yang disarankan untuk oven biasa.
2. Periksa lebih awal:Periksa makanan lebih awal dan sering karena oven konveksi memasak lebih cepat.
3. Hindari menutupi makanan:Usahakan makanan tidak tertutup rapat agar udara panas dapat bersirkulasi dengan baik.
Convetional Oven

Conventional oven merupakan oven yang memiliki dua elemen pemanas. Elemen tersebut terletak di bagian bawah dan atas oven yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam oven. Penggunaan oven ini dapat diatur hanya pemanas bawah yang menyala, hanya pemanas atas menyala atau dua elemen pemanas tersebut menyala. Oven ini ada yang bertingkat sampai lima tingkatan yang disebut deck oven. |
Cara Menggunakan Convetional Oven
Cara Menggunakan Conventional Oven:
Peralatan:
Conventional Oven
Rak oven
Alat pengukur suhu (opsional)
Alat pemanggang (loyang, dll.)
Sarung tangan tahan panas
Alat pembersih oven
Langkah-langkah:
1. Periksa kondisi oven:
– Pastikan oven bersih dan bebas dari sisa makanan atau kotoran. Periksa juga apakah ada kerusakan pada oven.
2. Siapkan oven:
– Pasang rak oven pada ketinggian yang sesuai untuk jenis makanan yang akan dipanggang.
– Jika oven baru, panaskan oven kosong pada suhu tinggi (200-250°C) selama 20-30 menit untuk menghilangkan bau pabrik.
3. Panaskan oven:
– Putar kenop pengatur suhu ke suhu yang diinginkan.
– Tunggu hingga oven mencapai suhu yang diinginkan. Beberapa oven memiliki lampu indikator atau suara untuk menandakan bahwa suhu sudah tercapai.
4. Siapkan makanan:
– Letakkan makanan di atas alat pemanggang (loyang, dll.).
– Jika menggunakan loyang, pastikan ukurannya sesuai dengan oven dan tidak menghalangi aliran udara.
5. Panggang makanan:
– Buka pintu oven dengan hati-hati.
– Letakkan loyang berisi makanan di rak oven, di bagian tengah.
– Tutup pintu oven.
– Atur waktu memasak sesuai resep.
– Hindari membuka pintu oven terlalu sering saat memasak, karena dapat menurunkan suhu oven dan mempengaruhi hasil pemanggangan.
6. Periksa kematangan:
– Gunakan alat pengukur suhu untuk memastikan makanan sudah matang sempurna.
– Lakukan tes tusuk pada kue atau daging untuk memastikan tidak ada adonan yang masih mentah.
7. Selesai memanggang:
– Matikan oven dengan memutar kenop pengatur suhu ke posisi mati.
– Buka pintu oven perlahan.
– Keluarkan loyang berisi makanan dengan menggunakan sarung tangan tahan panas.
Biarkan makanan mendingin sebelum disajikan.
8. Bersihkan oven:
– Setelah oven dingin, bersihkan sisa makanan atau kotoran yang mungkin menempel.
Tips Tambahan:
1. Untuk memanggang kue, gunakan suhu yang lebih rendah dan waktu memanggang yang lebih lama untuk hasil yang lebih baik.
2. Jika makanan mulai gosong di bagian atas, gunakan aluminium foil untuk melindungi bagian atas makanan.
3. Untuk memanggang daging, pastikan suhu internal daging mencapai tingkat kematangan yang aman.
4. Selalu konsultasikan petunjuk penggunaan oven dari produsen untuk informasi lebih lanjut.
Oven Combi

Combi oven merupakan kombinasi antara oven dan steamer (pengukus). Oven ini dapat digunakan untuk memanggang dan mengukus adonan roti atau kue yang sudah disiapkan.
Cara Menggunakan Oven Combi
Cara Menggunakan Oven Combi
Oven combi adalah oven serbaguna yang menggabungkan fungsi oven konveksi (panas kering), oven uap (panas lembap), dan kombinasi keduanya. Berikut adalah langkah-langkah umum penggunaannya:
Persiapan:
1. Hubungkan ke sumber listrik: Pastikan oven combi terhubung dengan baik ke sumber listrik yang sesuai.
2. Nyalakan oven: Tekan tombol ON/OFF yang ada di panel kontrol oven untuk menyalakan unit.
3. Periksa display: Tunggu beberapa saat hingga layar atau display pada oven menyala dan menampilkan informasi yang diperlukan.
4.Pilih mode memasak: Pilih mode yang diinginkan (konveksi, uap, atau kombinasi) sesuai dengan jenis makanan yang akan dimasak.
Pengaturan:
1. Atur suhu: Atur suhu yang diinginkan menggunakan tombol pengaturan suhu pada panel kontrol.
2. Atur kelembapan (jika diperlukan): Jika menggunakan mode uap, atur tingkat kelembapan yang diinginkan. Beberapa oven combi memungkinkan pengaturan kelembapan secara spesifik.
3. Atur waktu: Atur waktu memasak yang diperlukan untuk jenis makanan yang dimasak.
Memulai Memasak:
1. Tekan tombol start: Setelah semua pengaturan selesai, tekan tombol start atau tombol yang sesuai untuk memulai proses memasak.
2. Perhatikan indikator: Perhatikan indikator atau tampilan pada oven untuk memantau proses memasak dan sisa waktu.
Setelah Memasak:
1. Matikan oven: Setelah proses memasak selesai, matikan oven dengan menekan tombol ON/OFF atau tombol stop sesuai dengan petunjuk pada oven.
2. Biarkan dingin: Biarkan oven mendingin sebelum membersihkannya.
2. Bersihkan oven: Bersihkan oven secara teratur untuk menjaga kinerjanya.
Tips:
1. Pelajari manual:Selalu baca dan pahami manual pengguna oven combi Anda, karena setiap model mungkin memiliki fitur dan fungsi yang berbeda.
2. Gunakan wadah yang sesuai: Gunakan wadah yang aman untuk oven combi dan sesuaikan dengan jenis makanan yang dimasak.
3. Perhatikan waktu memasak:Sesuaikan waktu memasak dengan jenis makanan dan suhu yang digunakan.
4. Bersihkan secara teratur:Lakukan pembersihan rutin pada oven combi untuk menjaga kinerjanya dan mencegah penumpukan kerak.
5. Hindari penggunaan bahan kimia keras: Saat membersihkan, hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak permukaan atau komponen oven.
Microwave

Microwave merupakan oven yang memanfaatkan gelombang mikro untuk memanaskan atau mematangkan makanan. Makanan yang dipanaskan menggunakan microwave hanya membutuhkan waktu sebentar untuk matang. Alat ini juga berfungsi untuk mencairkan makanan beku. Beberapa jenis microwave oven juga memiliki f itur untuk mengukus makanan
Cara Menggunakan Microwave
Cara Menggunakan microwave:
1. Persiapan:
– Pastikan microwave diletakkan di tempat yang stabil dan memiliki ventilasi yang cukup.
– Gunakan wadah yang aman untuk microwave (kaca, keramik, atau plastik bertanda “microwave-safe”).
– Hindari menggunakan wadah logam, aluminium foil, atau wadah dengan aksen metal.
– Buka pintu microwave dan letakkan makanan yang ingin dipanaskan atau dimasak di tengah wadah.
– Untuk makanan yang ditutup, beri sedikit lubang pada penutup untuk ventilasi.
2. Pengaturan:
– Pilih pengaturan waktu dan daya yang sesuai dengan jenis makanan.
– Jika ragu, gunakan daya rendah untuk menghindari pemanasan berlebih.
– Atur waktu memasak atau pemanasan pada panel kontrol.
3. Memulai dan Menyelesaikan:
– Tekan tombol “Start” untuk memulai proses memasak atau memanaskan.
– Biarkan microwave beroperasi sampai waktu yang ditentukan habis.
– Setelah selesai, buka pintu microwave dan keluarkan makanan dengan hati-hati menggunakan sarung tangan untuk menghindari panas.
4. Perawatan:
– Bersihkan microwave secara rutin setelah digunakan untuk mencegah penumpukan sisa makanan.
– Hindari menyalakan microwave dalam keadaan kosong.
– Periksa panduan manual untuk instruksi penggunaan dan perawatan lebih lanjut.
Salamander

Salamander merupakan oven dengan elemen pemanas yang terletak di bagian atas. Pada umumnya alat ini digunakan untuk memberikan warna cokelat dan merenyahkan pada permukaan makanan.
Cara Menggunakan Salamander
Cara Menggunakan salamander:
Langkah-langkah:
1. Persiapan:
– Pastikan salamander dalam keadaan bersih dan kering.
– Tempatkan piring tahan panas atau wadah keramik di atas rak salamander.
– Pastikan ada jarak yang cukup antara elemen pemanas dan piring.
2. Menyalakan Salamander:
– Salamander Listrik: Colokkan steker ke stopkontak dan nyalakan saklar. Atur suhu yang diinginkan menggunakan pengatur suhu.
– Salamander Gas: Buka katup gas dan nyalakan api dengan pemantik. Atur ketinggian api menggunakan pengatur gas.
3. Memanaskan:
– Biarkan salamander memanas hingga suhu yang diinginkan. Waktu pemanasan bervariasi tergantung jenis salamander dan suhu yang diinginkan.
4. Memanggang:
– Letakkan makanan di atas piring tahan panas.
– Panggang makanan hingga matang sesuai selera. Perhatikan waktu memanggang agar tidak gosong.
– Balik makanan jika perlu untuk memastikan kematangan merata.
5. Mengecek Kematangan:
– Gunakan termometer makanan untuk memastikan makanan sudah matang sempurna.
6. Penyelesaian:
– Setelah matang, matikan salamander.
– Gunakan alat penjepit makanan untuk mengangkat makanan dari salamander.
– Sajikan makanan selagi hangat.
7. Pembersihan:
– Biarkan salamander dingin sebelum dibersihkan.
– Bersihkan sisa makanan dan lemak yang menempel pada elemen pemanas dan rak.
– Gunakan sabun cuci piring dan air hangat untuk membersihkan.
– Keringkan semua bagian sebelum disimpan.
Tips:
1. Untuk makanan yang mengandung gula atau lemak tinggi, perhatikan waktu memanggang agar tidak gosong.
2. Gunakan sarung tangan tahan panas saat memegang makanan atau peralatan di dekat salamander yang panas.
3. Jangan meninggalkan salamander tanpa pengawasan saat digunakan.
4. Bersihkan salamander secara teratur untuk menjaga performa dan kebersihannya.
5. Jika menggunakan salamander gas, pastikan ventilasi ruangan baik untuk menghindari penumpukan gas.
6. Gunakan mode “broil” (jika ada) untuk memanggang makanan dengan panas dari atas dan bawah.
Peringatan:
1. Hindari memanggang makanan di atas wadah yang tidak tahan panas karena dapat pecah atau meleleh.
2. Jangan menyentuh elemen pemanas saat masih panas.
3. Pastikan salamander dalam keadaan mati dan dingin sebelum dibersihkan.
4. Jangan menggunakan bahan pembersih yang abrasif.
Griller

Griller merupakan alat untuk mengolah bahan makanan dengan teknik membakar. Alat ini sangat beragam dari bentuk dan ukurannya. Ketika menggunakan griller, panas api langsung mengenai bahan makanan tanpa benda perantara. |
Cara Menggunakan Griller
Cara Menggunakan griller:
Persiapan:
1. Pilih Griller:
Tentukan jenis griller yang akan digunakan, apakah itu panggangan arang, gas, atau listrik.
2. Siapkan Bahan:
Pastikan semua bahan makanan sudah disiapkan, dipotong sesuai ukuran, dan dimarinasi jika diperlukan.
3. Bersihkan Griller:
Bersihkan griller dari sisa makanan sebelumnya. Untuk griller arang, buang abu sisa pembakaran. Untuk griller gas atau listrik, pastikan permukaannya bersih.
Proses Memanggang:
1. Panaskan Griller: Panaskan griller dengan suhu yang sesuai dengan jenis makanan yang akan dipanggang. Jika menggunakan arang, tunggu hingga arang membara. Untuk gas atau listrik, panaskan hingga suhu yang diinginkan tercapai.
2. Olesi Griller: Olesi permukaan griller dengan sedikit minyak atau mentega agar makanan tidak lengket.
3. Letakkan Makanan: Letakkan makanan di atas griller. Usahakan tidak menumpuk terlalu banyak makanan agar matang merata.
4. Panggang Sesuai Waktu: Panggang makanan sesuai waktu yang dibutuhkan, balik makanan jika perlu. Perhatikan tingkat kematangan yang diinginkan.
5. Cek Kematangan: Gunakan termometer daging untuk memastikan makanan telah matang sempurna.
6. Angkat dan Sajikan: Setelah matang, angkat makanan dari griller dan sajikan.
Membersihkan Griller:
1. Biarkan Dingin: Biarkan griller dingin sebelum dibersihkan.
2. Bersihkan Sisa Makanan: Bersihkan sisa makanan yang menempel menggunakan sikat atau spons.
3. Bersihkan dengan Sabun: Cuci griller dengan sabun dan air bersih.
4. Keringkan: Keringkan griller secara menyeluruh sebelum disimpan.
Tips Tambahan:
1. Gunakan sarung tangan tahan panas saat memanggang untuk menghindari luka bakar.
2. Gunakan penjepit makanan untuk membalik dan mengangkat makanan.
3. Jangan gunakan alat tajam untuk membersihkan griller karena dapat merusak permukaannya.
4. Simpan griller di tempat yang kering dan bersih.
Deep Fryer

Deep fryer merupakan alat yang khusus digunakan untuk menggoreng bahan makanan menggunakan banyak minyak. Alat ini sering digunakan di dapur industri yang menjual produk makanan yang digoreng.
Cara Menggunakan Deep Fryer
Cara Menggunakan deep fryer:
Persiapan:
1. Pastikan Deep Fryer Aman:
Periksa selang gas (jika menggunakan deep fryer gas) dan pastikan terpasang dengan baik. Pastikan juga deep fryer terhubung dengan sumber listrik yang stabil (jika menggunakan deep fryer listrik).
2. Isi Minyak:
Isi deep fryer dengan minyak goreng hingga batas yang ditentukan. Gunakan minyak goreng yang tahan panas tinggi, seperti minyak sayur atau minyak kedelai.
3. Atur Suhu:
Atur suhu deep fryer sesuai dengan jenis makanan yang akan digoreng. Suhu ideal untuk deep frying biasanya berkisar antara 160-190°C.
Proses Penggorengan:
1. Panaskan Minyak:
Biarkan minyak dalam deep fryer mencapai suhu yang telah diatur. Tunggu hingga suhu minyak stabil sebelum memasukkan makanan.
2. Siapkan Makanan:
Keringkan makanan yang akan digoreng untuk menghindari percikan minyak. Jika menggunakan adonan, pastikan adonan menempel dengan baik pada makanan.
3. Goreng Makanan:
Masukkan makanan ke dalam keranjang deep fryer (jika ada) dan masukkan ke dalam minyak panas. Jangan memasukkan terlalu banyak makanan sekaligus untuk menjaga suhu minyak tetap stabil.
4. Perhatikan Waktu:
Goreng makanan hingga matang dan berwarna kecoklatan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
5. Angkat dan Tiriskan:
Setelah matang, angkat makanan dari deep fryer dan tiriskan untuk menghilangkan kelebihan minyak.
Pembersihan dan Perawatan:
1. Matikan Deep Fryer:
Setelah selesai digunakan, matikan deep fryer dan cabut stekernya (jika menggunakan listrik).
2. Saring Minyak:
Saring minyak bekas penggorengan untuk menghilangkan sisa makanan. Minyak yang sudah disaring bisa disimpan dalam wadah tertutup dan digunakan kembali.
3. Bersihkan Deep Fryer:
Bersihkan deep fryer dari sisa makanan dan minyak. Gunakan air sabun hangat dan lap kering.
Tips Tambahan:
1. Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu minyak stabil selama proses penggorengan.
2. Hindari memasukkan makanan beku langsung ke dalam minyak panas karena dapat menurunkan suhu minyak dan menyebabkan makanan tidak matang merata.
3. Gunakan sarung tangan tahan panas saat menggoreng untuk menghindari luka bakar.
4. Bersihkan deep fryer secara rutin untuk menjaga performa dan kebersihannya.
Tilting Skillet

Tilting skillet dikenal juga sebagai braising pan. Alat ini digunakan untuk memanggang, menumis, dan merebus bahan makanan dalam jumlah besar
Cara Menggunakan Tilting Skillet
Cara Menggunakan Tilting Skillet
Langkah-langkah Penggunaan:
1. Persiapan:
– Pastikan tilting skillet ditempatkan pada permukaan yang stabil dan rata.
– Hubungkan sumber gas atau listrik sesuai dengan jenis tilting skillet.
– Pastikan semua katup gas atau saklar listrik dalam posisi mati.
– Periksa kondisi tilting skillet, pastikan tidak ada kerusakan pada bodi, pegangan, atau sistem penggerak.
– Pasang alat pengaduk yang sesuai.
2. Pengisian Bahan:
– Buka tutup tilting skillet (jika ada).
– Masukkan bahan makanan yang akan dimasak ke dalam wajan.
– Pastikan tidak melebihi kapasitas maksimal tilting skillet.
3. Penyalaan dan Pengaturan Suhu:
– Nyalakan sumber panas (gas atau listrik) sesuai petunjuk penggunaan.
– Atur suhu yang diinginkan menggunakan kenop atau tombol pengaturan suhu.
– Biarkan tilting skillet memanas hingga suhu yang diinginkan tercapai.
4. Proses Memasak:
– Aduk bahan makanan secara berkala menggunakan alat pengaduk yang tersedia.
– Perhatikan suhu dan waktu memasak sesuai dengan resep atau jenis makanan yang dimasak.
– Tambahkan cairan atau bumbu sesuai kebutuhan.
5. Pembalikan (Tilting):
– Setelah makanan matang atau mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, gunakan tuas atau pegangan yang tersedia untuk memiringkan tilting skillet.
– Miringkan tilting skillet secara perlahan untuk mengeluarkan makanan dari wajan.
– Pastikan posisi wajan terkunci saat proses pembalikan.
6. Penyelesaian:
– Matikan sumber panas.
– Biarkan tilting skillet mendingin sebelum dibersihkan.
– Keluarkan sisa makanan dan bersihkan tilting skillet dengan seksama.
7. Pembersihan dan Perawatan:
– Gunakan sabun cuci piring dan air hangat untuk membersihkan tilting skillet.
– Hindari penggunaan sikat kasar yang dapat merusak permukaan wajan.
– Keringkan tilting skillet sebelum disimpan.
– Lakukan perawatan rutin sesuai dengan petunjuk pabrik.
Catatan:
1. Selalu gunakan alat pelindung diri saat mengoperasikan tilting skillet.
2. Jangan pernah meninggalkan tilting skillet yang sedang beroperasi tanpa pengawasan.
3. Perhatikan petunjuk penggunaan dan keselamatan dari pabrik.
4. Jika terjadi masalah atau kerusakan, segera hubungi teknisi yang berkompeten
Sauce Pot

Sauce pot Pada umumnya digunakan untuk memasak saus dalam jumlah yang banyak. Diameternya lebar tinggi yang pendek. |
Cara Menggunakan Sauce Pot
Cara Menggunakan Sauce Pot
Langkah-langkah:
1. Persiapan:
Letakkan sauce pot di atas kompor. Tuangkan minyak goreng atau mentega secukupnya ke dalam sauce pot.
2. Memanaskan:
Nyalakan kompor dengan api sedang. Panaskan minyak atau mentega hingga cukup panas untuk menumis bahan makanan.
3. Memasak:
Masukkan bahan makanan ke dalam sauce pot. Aduk rata menggunakan sendok sayur atau spatula.
4. Menambahkan Saus:
Jika ada saus yang ditambahkan, tuangkan ke dalam sauce pot setelah bahan makanan matang. Aduk rata dan biarkan mendidih sebentar.
5. Menutup (opsional):
Jika diperlukan, tutup sauce pot untuk mempercepat proses memasak atau mencegah cipratan.
6. Mengurangi panas:
Setelah makanan matang atau saus mengental, kecilkan api.
7. Penyajian:
Angkat sauce pot dari kompor dan sajikan makanan sesuai selera.
8. Pembersihan:
Setelah selesai, biarkan sauce pot dingin sebelum dicuci dengan air sabun. Keringkan dengan baik sebelum disimpan.
Tips:
1. Gunakan api sedang saat memasak agar makanan tidak gosong.
2. Aduk makanan secara teratur agar matang merata.
3. Perhatikan waktu memasak sesuai dengan jenis makanan.
4. Bersihkan sauce pot segera setelah digunakan agar tidak sulit dibersihkan.
Sauce Pan

Sauce pan Berukuran kecil dan umumnya digunakan untuk memasak saus dalam jumlah sedikit. |
Cara Menggunakan Sauce Pan
Cara Menggunakan Sauce Pan
Langkah-langkah:
1. Persiapan:
– Cuci sauce pan dengan sabun cuci piring dan spons lembut untuk menghilangkan debu atau kotoran yang mungkin menempel.
– Pastikan sauce pan dalam keadaan bersih dan kering sebelum digunakan.
2. Memasak:
– Letakkan sauce pan di atas kompor.
– Nyalakan kompor dengan api sedang. Jangan memanaskan sauce pan kosong dalam waktu lama karena dapat merusak lapisan anti lengket (jika ada).
– Tuangkan minyak atau mentega secukupnya ke dalam sauce pan.
– Masukkan bahan makanan yang akan dimasak ke dalam sauce pan.
– Gunakan spatula untuk mengaduk bahan makanan secara perlahan dan merata. Hindari menggunakan spatula tajam yang dapat merusak lapisan sauce pan.
– Masak hingga matang sesuai dengan resep atau instruksi yang diikuti.
3. Pembersihan:
– Setelah selesai memasak, matikan kompor dan biarkan sauce pan dingin terlebih dahulu sebelum dibersihkan.
– Hindari mencuci sauce pan dalam keadaan panas karena dapat merusak lapisan anti lengket (jika ada).
– Cuci sauce pan dengan sabun cuci piring dan spons lembut. Hindari menggunakan sabut kawat atau spons kasar yang dapat menggores permukaan sauce pan.
– Bilas sauce pan hingga bersih dan keringkan sebelum disimpan.
Tips:
1. Pilih sauce pan yang sesuai dengan kebutuhan memasak Anda. Ada berbagai ukuran dan jenis sauce pan yang tersedia.
2. Gunakan api sedang saat memasak untuk menghindari makanan gosong dan menjaga kualitas sauce pan.
3. Jangan memanaskan sauce pan kosong dalam waktu lama, terutama jika memiliki lapisan anti lengket.
4. Gunakan spatula yang terbuat dari bahan yang aman untuk sauce pan, seperti kayu, silikon, atau nilon.
5. Bersihkan sauce pan secara teratur dan hindari penggunaan bahan abrasif yang dapat merusak permukaan sauce pan.
Saute Pan

Saute pan Digunakan untuk menumis. Pada umumnya berukuran kecil dibandingkan dengan frying pan. |
Cara Menggunakan Saute Pan
Cara Menggunakan Saute Pan
1. Panaskan saute pan:
Letakkan saute pan di atas kompor dengan api sedang hingga besar. Pastikan pan dalam keadaan kering sebelum menambahkan minyak.
2. Tambahkan minyak:
Tuangkan sedikit minyak ke dalam saute pan. Tunggu hingga minyak panas dan berdesir, menandakan suhu yang tepat.
3. Masukkan bahan makanan:
Masukkan bahan makanan yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam saute pan. Pastikan bahan makanan tidak terlalu penuh, agar matang merata.
4. Aduk secara cepat:
Gunakan spatula untuk mengaduk bahan makanan secara terus menerus dan cepat. Hal ini mencegah makanan gosong dan memastikan kematangan merata.
5. Masak hingga matang:
Masak bahan makanan hingga matang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan, biasanya tidak terlalu lama karena menggunakan api besar.
6. Angkat dan sajikan:
Setelah matang, angkat saute pan dari kompor. Sajikan makanan yang telah ditumis dengan saute pan.
Tips:
1. Pastikan semua bahan makanan sudah siap sebelum mulai memasak, karena proses sauteing berlangsung cepat.
3. Gunakan api besar untuk hasil terbaik saat sauteing.
4. Jangan terlalu banyak mengisi saute pan agar makanan matang merata.
5. Jika menggunakan mentega, pastikan tidak sampai gosong.
6. Setelah digunakan, cuci saute pan dengan air sabun hangat dan keringkan.
Stock Pot

Stock pot Digunakan untuk memasak kaldu. Ciri khas panci ini adalah berdiameter kecil tetapi tinggi. |
Cara Menggunakan Stock Pot
Cara Menggunakan stock pot:
1. Pilih ukuran yang sesuai:
Pilih stock pot dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan masakan Anda. Stock pot tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari yang kecil untuk porsi kecil hingga yang besar untuk memasak dalam jumlah besar.
2. Siapkan bahan-bahan:
Siapkan semua bahan yang akan dimasak, seperti sayuran, daging, tulang, atau bumbu.
3. Masukkan bahan ke dalam stock pot:
Masukkan bahan-bahan ke dalam stock pot.
4. Tambahkan cairan:
Tuangkan cairan, seperti air, kaldu, atau anggur, ke dalam stock pot hingga bahan-bahan terendam.
5. Didihkan:
Panaskan stock pot di atas kompor dengan api besar hingga mendidih.
6. Kecilkan api:
Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan masakan mendidih perlahan (simmer) sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.
7. Aduk sesekali:
Aduk masakan sesekali untuk mencegah bahan menempel di dasar panci.
8. Saring (opsional):
Jika Anda ingin kaldu yang jernih, saring kaldu setelah selesai dimasak menggunakan saringan halus atau kain kasa.
9. Sajikan:
Stock pot siap digunakan untuk menyajikan masakan Anda.
Tips:
1. Pilih stock pot yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti stainless steel agar tidak mudah berkarat dan tahan lama.
2. Gunakan api sedang saat memasak agar masakan tidak gosong.
3. Jangan terlalu sering membuka tutup stock pot saat memasak agar panas tidak terbuang.
4. Bersihkan stock pot setelah digunakan dengan sabun dan air hangat.
5. Untuk hasil terbaik, gunakan api yang kecil dan waktu memasak yang lama.
6. Hindari menggunakan stock pot untuk memasak makanan yang asam karena dapat merusak lapisan panci.
Steaming Pan

Steaming pan Bagian tengah panci terdapat sekat berlubang, digunakan untuk mengukus makanan.
Cara Menggunakan Steaming Pan
Cara Menggunakan Steaming Pan
1. Persiapan:
– Isi panci steamer dengan air secukupnya, pastikan ketinggian air tidak melebihi batas yang disarankan.
– Letakkan rak pengukus di dalam panci.
– Letakkan makanan yang ingin dikukus di atas rak pengukus, pastikan makanan tidak menutupi seluruh permukaan rak.
2. Memasak:
– Tutup panci steamer dengan rapat.
– Nyalakan kompor dengan api sedang.
– Biarkan air mendidih dan uap panas akan memasak makanan.
– Waktu memasak bergantung pada jenis makanan dan ukuran potongan.
3. Pengecekan dan Penyelesaian:
– Setelah waktu memasak yang ditentukan, angkat tutup panci steamer dengan hati-hati.
– Periksa kematangan makanan. Jika sudah matang, matikan kompor.
– Angkat makanan dari panci steamer.
– Hidangkan makanan.
Tips tambahan:
1. Untuk hasil terbaik, gunakan api sedang saat mengukus.
2. Pastikan air dalam panci tidak habis selama proses pengukusan. Tambahkan air jika perlu.
3. Anda bisa menggunakan berbagai jenis panci steamer, termasuk panci steamer khusus, panci biasa dengan rak pengukus, atau bahkan panci listrik dengan fungsi steamer.
4. Steaming adalah teknik memasak yang sehat karena makanan tidak bersentuhan langsung dengan air mendidih, sehingga nutrisi lebih terjaga.
Frying Pan

Frying pan ukurannya bervariasi, digunakan untuk menggoreng bahan makanan.
Cara Menggunakan Frying Pan
Cara Menggunakan Frying Pan
Persiapan:
1. Pilih wajan yang sesuai: Pilih wajan yang ukurannya sesuai dengan jumlah makanan yang akan dimasak dan jenis kompor yang digunakan (gas atau listrik).
2. Bersihkan wajan: Sebelum digunakan, pastikan wajan dalam keadaan bersih dari sisa makanan atau debu.
3. Siapkan bahan makanan: Potong atau siapkan bahan makanan sesuai dengan resep yang akan dimasak.
Proses Memasak:
1. Panaskan wajan:
Letakkan wajan di atas kompor dengan api sedang. Biarkan wajan panas selama beberapa menit sebelum menambahkan minyak.
2. Tambahkan minyak:
Tuangkan minyak secukupnya ke dalam wajan, sesuaikan dengan jenis makanan yang akan dimasak. Untuk menggoreng, gunakan minyak goreng secukupnya hingga menutupi dasar wajan. Untuk menumis, gunakan sedikit minyak.
3. Masukkan makanan:
Setelah minyak panas, masukkan bahan makanan ke dalam wajan. Hindari memasukkan terlalu banyak makanan sekaligus agar matangnya merata.
4. Masak sesuai resep:
Masak makanan sesuai dengan waktu dan suhu yang tertera pada resep. Gunakan spatula atau alat masak lainnya untuk membalik makanan agar matang merata.
5. Tiriskan makanan:
Setelah matang, angkat makanan dari wajan dan tiriskan minyak berlebih menggunakan tisu dapur atau saringan.
Pembersihan:
1. Biarkan dingin: Setelah selesai memasak, biarkan wajan dingin sebelum dibersihkan.
2. Cuci wajan: Cuci wajan dengan sabun cuci piring dan spons hingga bersih.
3. Keringkan wajan: Keringkan wajan dengan lap bersih atau biarkan kering dengan sendirinya.
4. Simpan wajan: Simpan wajan di tempat yang kering dan bersih.
Tips Tambahan:
1. Gunakan api sedang saat memasak agar makanan tidak gosong.
2. Jangan terlalu sering membalik makanan saat menggoreng agar tidak hancur.
3. Gunakan spatula atau alat masak yang tahan panas saat memasak.
4. Untuk mencegah makanan lengket, pastikan wajan cukup panas sebelum memasukkan makanan.
5. Jika menggunakan wajan anti lengket, hindari menggunakan alat masak yang kasar agar lapisan anti lengket tidak rusak.
Roasting Pan

Roasting pan Digunakan untuk memanggang makanan di dalam oven
Cara Menggunakan Roasting Pan
Cara Menggunakan Roasting Pan
Langkah-langkah:
1. Persiapan Makanan:
– Cuci bersih bahan makanan yang akan dipanggang.
– Keringkan dengan handuk bersih.
– Bumbui makanan sesuai selera. Olesi dengan minyak atau lemak agar tidak kering saat dipanggang.
– Biarkan bumbu meresap selama beberapa waktu.
2. Persiapan Roasting Pan:
– Olesi bagian dasar roasting pan dengan sedikit minyak atau lemak untuk mencegah makanan menempel.
– Letakkan rak di dalam roasting pan jika ada. Rak ini akan membantu sirkulasi udara panas di sekitar makanan.
3. Memanggang:
– Letakkan makanan di atas rak (jika ada) atau langsung di dalam roasting pan.
– Pastikan ada ruang di antara potongan makanan agar panas dapat bersirkulasi dengan baik.
– Panaskan oven sesuai dengan suhu yang direkomendasikan untuk jenis makanan yang dipanggang.
– Masukkan roasting pan berisi makanan ke dalam oven yang sudah dipanaskan.
– Panggang makanan selama waktu yang ditentukan, atau hingga matang.
4. Memeriksa Kematangan:
– Gunakan termometer daging untuk memeriksa suhu internal makanan.
– Jika suhu sudah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan, angkat makanan dari oven.
– Jika belum matang, panggang lebih lama hingga matang.
5. Menyajikan:
– Angkat roasting pan dari oven dengan hati-hati.
– Biarkan makanan beristirahat selama beberapa menit sebelum dipotong dan disajikan.
Potong makanan sesuai selera dan sajikan.
Tips:
1. Untuk hasil terbaik, gunakan roasting pan dengan rak untuk memastikan sirkulasi udara panas yang baik.
2. Jangan menumpuk makanan di dalam roasting pan agar matang merata.
3. Gunakan termometer daging untuk memastikan makanan matang sempurna.
4. Biarkan makanan beristirahat setelah dipanggang agar sari-sarinya merata dan teksturnya lebih baik.
5. Anda bisa menambahkan sayuran di sekitar daging untuk dipanggang bersamaan.
Alat Peyimpanan Sebelum Makanan Disajikan ( Holding Equipment )
Peralatan ini berfungsi khusus untuk menyimpan makanan sebelum disajikan kepada pelanggan. Holding equipment akan menjaga suhu makanan sehingga makanan panas dapat disajikan panas dan makanan dingin dapat disajikan dingin. Beberapa jenis holding equipment berikut sering digunakan di industri kuliner :
Display cas / Showcase

Display case digunakan untuk memajang makanan yang telah siap disajikan. Alat ini biasanya terbuat dari kaca, tanpa ada pengaturan suhu. Oleh karena itu, suhu alat mengikuti suhu ruang yang ada. Display case dapat digunakan untuk berbagai produk makanan seperti kue dan roti tawar, roti manis, manisan, serta makanan kemasan. |
Cara Menggunakan Display cas / Showcase
Cara Menggunakan Display Case/Showcase:
1. Pastikan Kebersihan:
– Sebelum menggunakan, bersihkan bagian dalam dan luar showcase dengan kain lembut dan air hangat yang dicampur sabun ringan.
– Keringkan semua bagian dengan baik sebelum digunakan.
2. Atur Suhu:
– Sesuaikan suhu showcase sesuai dengan jenis produk yang akan disimpan.
– Untuk makanan dan minuman, periksa suhu yang direkomendasikan untuk menjaga kesegaran.
– Hindari suhu yang terlalu rendah untuk minuman botol atau kaleng, karena hanya akan meningkatkan konsumsi listrik.
3. Penataan Produk:
– Kelompokkan produk berdasarkan jenis atau kategori untuk memudahkan pencarian.
– Perhatikan ukuran dan tinggi produk agar tidak saling menutupi.
– Pastikan produk menghadap ke depan dan diberi label yang menarik.
– Hindari mengisi showcase secara berlebihan karena dapat membebani sistem pendingin dan meningkatkan konsumsi listrik.
4. Perawatan Harian:
– Tutup pintu showcase dengan rapat setelah digunakan untuk menjaga suhu stabil.
– Periksa kondisi karet pintu (gasket) secara berkala untuk memastikan tidak ada kebocoran Udara.
– Periksa suhu showcase secara berkala untuk memastikan tetap dalam kisaran yang diinginkan.
Tips Perawatan Showcase:
1. Pembersihan Rutin:
– Bersihkan showcase secara rutin, minimal dua minggu sekali.
– Gunakan lap lembut dan air hangat dengan sabun ringan untuk membersihkan bagian dalam dan luar showcase.
– Keringkan semua bagian dengan baik sebelum digunakan kembali.
2. Pemeriksaan Kondensor:
– Bersihkan kondensor secara berkala, misalnya sebulan sekali, untuk menjaga efisiensi pendinginan.
– Bersihkan kondensor dengan sikat lembut untuk menghilangkan debu yang menempel.
3. Periksa Suhu dan Karet Pintu:
– Pastikan suhu showcase sesuai dengan jenis produk yang disimpan.
– Periksa kondisi karet pintu (gasket) secara rutin dan ganti jika rusak.
4. Periksa Tegangan dan Sistem Kelistrikan:
– Lakukan pemeriksaan tegangan, ampere, dan sistem kelistrikan showcase secara berkala dengan bantuan teknisi untuk mencegah kerusakan.
Upright chiller

Upright chiller (lemari pendingin) dan upright freezer (lemari pembeku) memiliki pengatur dan penunjuk suhu. Dengan pengatur suhu ini, kalian dapat menentukan suhu yang diinginkan saat menyimpan makanan. Alat-alat ini pada umumnya berkapasitas besar dengan rak yang dapat diatur ketinggiannya.
Cara Menggunakan Upright Chiller
Cara Menggunakan upright chiller:
1. Persiapan:
– Pastikan lokasi: Letakkan upright chiller di tempat yang rata, kering, dan berventilasi baik. Hindari paparan sinar matahari langsung dan sumber panas.
– Periksa daya listrik: Pastikan stopkontak sesuai dengan daya yang dibutuhkan chiller.
– Bersihkan bagian dalam: Lap bagian dalam chiller dengan kain bersih untuk menghilangkan debu atau kotoran.
2. Mengatur Suhu:
– Nyalakan chiller: Hidupkan saklar daya chiller.
– Atur suhu: Cari tombol atau panel pengaturan suhu. Biasanya menggunakan tombol “up” (naik) dan “down” (turun) untuk mengatur suhu.
– Pilih suhu yang sesuai: Suhu yang disarankan untuk chiller biasanya berkisar antara 2°C hingga 8°C, tetapi ini bisa disesuaikan dengan jenis makanan atau minuman yang disimpan.
– Periksa suhu: Gunakan termometer untuk memastikan suhu di dalam chiller sesuai dengan yang diinginkan.
3. Pengisian Chiller:
– Tata rapi: Atur makanan dan minuman di dalam chiller dengan rapi, hindari menumpuk terlalu banyak agar sirkulasi udara dingin merata.
– Jangan terlalu penuh: Hindari mengisi chiller terlalu penuh karena dapat menghambat sirkulasi udara dingin.
– Perhatikan jenis makanan: Sesuaikan suhu chiller dengan jenis makanan yang disimpan. Makanan beku sebaiknya disimpan pada suhu yang lebih rendah.
4. Perawatan:
– Bersihkan secara berkala: Bersihkan bagian dalam chiller secara rutin untuk menghilangkan debu, kotoran, dan sisa makanan.
– Periksa karet pintu: Pastikan karet pintu chiller dalam kondisi baik untuk mencegah kebocoran udara dingin.
– Lakukan pencairan bunga es (defrost) jika diperlukan: Jika terdapat bunga es pada freezer, lakukan defrost sesuai petunjuk manual.
5. Mematikan Chiller:
– Matikan saklar daya: Jika tidak digunakan, matikan saklar daya chiller.
– Biarkan pintu terbuka (opsional): Jika chiller tidak akan digunakan dalam waktu lama, Anda bisa membiarkan pintu – sedikit terbuka untuk mencegah bau apek.
Tips Tambahan:
1. Jangan membuka pintu chiller terlalu sering:
2. Setiap kali pintu dibuka, udara dingin akan keluar dan suhu di dalam chiller akan naik.
3. Simpan makanan dalam wadah tertutup:
4. Hal ini untuk mencegah makanan mengering atau terkontaminasi bau dari makanan lain.
5. Gunakan label:Beri label pada makanan atau minuman yang disimpan untuk memudahkan pencarian dan mengetahui tanggal kadaluarsa.
6. Perhatikan petunjuk penggunaan: Setiap model chiller mungkin memiliki fitur dan petunjuk penggunaan yang sedikit berbeda, jadi selalu baca buku petunjuk penggunaan yang disertakan.
Steam Table

Steam table merupakan meja yang bagian bawahnya terdapat tempat untuk meletakkan air panas. Air panas yang menguap ini menjaga makanan yang diletakkan di atasnya tetap hangat. Selain steam table, chafing dish memiliki prinsip pemanasan makanan yang sama. |
Cara Menggunakan Steam Table
Cara Menggunakan Steam Table
1. Persiapan Awal
– Pastikan steam table bersih: Sebelum digunakan, pastikan steam table dalam keadaan bersih dan bebas dari sisa makanan atau kotoran lainnya.
– Isi air: Isi bagian bawah steam table (water bath) dengan air bersih hingga mencapai batas yang ditentukan. Air ini akan menghasilkan uap untuk menjaga makanan tetap hangat.
– Nyalakan sumber panas: Steam table biasanya menggunakan listrik atau gas. Jika menggunakan listrik, colokkan kabel ke stop kontak. Jika menggunakan gas, pastikan regulator gas terpasang dengan benar dan nyalakan api sesuai petunjuk.
2. Memanaskan Makanan
– Letakkan wadah makanan: Tempatkan wadah makanan yang berisi makanan yang ingin dihangatkan ke dalam steam table. Pastikan wadah makanan sesuai dengan ukuran steam table.
– Atur suhu: Sesuaikan suhu steam table sesuai dengan jenis makanan dan waktu yang dibutuhkan. Beberapa steam table memiliki pengatur suhu, sementara yang lain mungkin perlu diatur secara manual.
– Tunggu dan periksa: Biarkan makanan dipanaskan dalam steam table selama waktu yang diperlukan. Periksa secara berkala untuk memastikan makanan tetap hangat dan tidak terlalu kering.
3. Pemeliharaan
– Bersihkan sisa makanan: Setelah selesai digunakan, bersihkan sisa makanan atau tumpahan yang mungkin terjadi pada steam table.
– Kuras air: Buang air bekas dari water bath dan bersihkan area tersebut.
Matikan sumber panas: Pastikan untuk mematikan sumber panas (listrik atau gas) setelah selesai digunakan.
Tips Tambahan:
1. Gunakan wadah yang sesuai: Pilih wadah yang terbuat dari bahan yang tahan panas dan sesuai dengan ukuran steam table.
2. Jangan over-cook: Hindari memanaskan makanan terlalu lama karena bisa membuat makanan menjadi kering atau terlalu matang.
3. Perhatikan suhu:Sesuaikan suhu steam table dengan jenis makanan yang dipanaskan untuk mendapatkan hasil terbaik.
4. Periksa secara berkala: Periksa steam table secara berkala untuk memastikan berfungsi dengan baik dan makanan tetap terjaga kehangatannya.
Chafing Dish

Perbedaan antara steam table dan chafing dish terletak pada ukurannya. Steam table berukuran lebih besar dan dapat digunakan untuk menyajikan beberapa jenis makanan sekaligus, sedangkan chafing dish berukuran lebih kecil
Cara Menggunakan Chafing Dish
Cara Menggunakan Chafing Dish
Persiapan:
1. Pastikan Chafing Dish bersih: Sebelum digunakan, pastikan chafing dish dalam keadaan bersih dan kering.
2. Siapkan wadah air: Letakkan wadah air di bagian bawah chafing dish.
3. Isi air: Tuangkan air panas ke dalam wadah air, sekitar 1-3 inci (2,5-7,6 cm) dari dasar wadah.
4. Siapkan bahan bakar: Jika menggunakan bahan bakar gel, buka tutup kaleng dan letakkan di dalam wadah bahan bakar pada chafing dish.
5. Siapkan rak dan wadah makanan: Letakkan rak di atas wadah air dan letakkan wadah makanan di atas rak.
Penggunaan:
1. Nyalakan bahan bakar: Jika menggunakan bahan bakar gel, nyalakan dengan korek api panjang atau korek api butana, pastikan tangan Anda jauh dari api.
2. Tunggu hingga air mendidih: Biarkan air dalam wadah air mendidih hingga uap mulai keluar, ini menandakan suhu yang cukup untuk menjaga makanan tetap hangat.
3. Letakkan makanan: Masukkan makanan yang sudah dipanaskan ke dalam wadah makanan di atas rak.
4. Tutup chafing dish: Tutup chafing dish dengan penutupnya untuk menjaga panas dan mencegah kontaminasi.
5. Jaga suhu: Periksa secara berkala dan pastikan suhu tetap terjaga dengan baik.
6. Aduk sesekali: Aduk makanan sesekali saat disajikan untuk memastikan panas merata.
Pembersihan:
1. Biarkan dingin: Setelah selesai, biarkan chafing dish dingin sebelum dibersihkan.
2. Bersihkan wadah dan rak: Cuci wadah air, wadah makanan, dan rak dengan air sabun hangat.
3. Bersihkan rangka: Bersihkan rangka chafing dish dengan pembersih stainless steel atau pembersih kaca non-amonia.
4. Keringkan: Keringkan semua bagian chafing dish sebelum disimpan.
5. Simpan di tempat aman: Simpan chafing dish di tempat yang aman untuk mencegah kerusakan atau goresan.
Alat Penyajian Makanan dan Minuman
Setelah masakan diolah, tentu kalian perlu menyajikannya. Untuk menyajikan makanan, ada peralatan tersendiri yang digunakan. Alat tersebut dapat terbuat dari bahan keramik, kaca, kayu, dan logam. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
1. Chinawares
Chinawares merupakan istilah yang digunakan untuk peralatan dari keramik atau porselen. Alat alat yang termasuk kategori ini sebagai berikut.
B&B Plate / Bread and Butter Plate

B&B Plate/bread and butter plate, berukuran lebih kecil daripada dessert plate, digunakan untuk menyajikan roti dan mentega.
Dessert Plate

Dessert plate, yaitu piring kecil yang digunakan untuk menyajikan hidangan pembuka (appetizer) atau hidangan penutup (dessert).
Dinner Plate

Dinner plate, yaitu piring yang digunakan untuk menyajikan hidangan utama. Piring ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan dessert plate.
Soup Cup and Saucer

Soup cup and saucer, berupa satu set mangkuk dan alasnya, digunakan untuk menyajikan sup. Soup cup memiliki pegangan di kedua sisinya
Tea Cup

Selain piring yang telah disebutkan, restoran pada umumnya memiliki cangkir yang digunakan untuk menyajikan teh dan kopi panas. Cangkir ini lebih umum dikenal dengan nama tea cup (cangkir teh) dan coffee cup (cangkir kopi). Ketika menyajikan minuman dengan alat ini, dilengkapi dengan piring kecil sebagai alas yang disebut dengan saucer
2. Silverwares
Saat menyajikan makanan, peralatan seperti piring (plate) dan mangkuk (bowl) dilengkapi dengan alat untuk menyantap makanan. Peralatan ini terbuat dari logam. Contoh silverwares yang sering digunakan sebagai berikut.
Dessert Fork, Knife dan Spoon

Dessert fork, dessert knife, dan dessert spoon yaitu garpu, pisau, dan sendok yang digunakan untuk menyantap hidangan pembuka dan hidangan penutup. Pada umumnya peralatan ini memiliki panjang ±20 cm.
Dinner Fork, Knife dan Spoon

Dinner fork, dinner knife, dan dinner spoon, yaitu garpu, pisau, dan sendok yang digunakan untuk menyantap hidangan utama (main course). Pada umumnya peralatan ini memiliki panjang ±23 cm
Butter Spreader dan Soup Spoon

Butter spreader, digunakan untuk mengoleskan mentega pada roti yang disajikan sedangkan soup spoon, digunakan untuk menyantap sup.
3. Glasswares
Untuk menyajikan minuman, restoran pada umumnya memiliki glassware (gelas kaca) dan cangkir dari keramik. Berdasarkan bentuknya ada dua jenis gelas, yaitu stem glass atau gelas berkaki dan unstem glass atau gelas tidak berkaki. Adapun gelas-gelas yang paling sering digunakan di restoran sebagai berikut.
Water glass / Water goblet

Goblet glass/water goblet, yaitu gelas berkaki yang digunakan untuk menyajikan air mineral. Kaki pada gelas ini relatif tebal dan pendek.
Wine Glass

Wine glass, yaitu gelas berkaki yang digunakan untuk menyajikan anggur (wine). Bentuk dan ukurannya bermacam-macam tergantung jenis anggur yang akan dihidangkan |
Juice Glass

Juice glass, yaitu jenis gelas tidak berkaki dan lurus dari atas ke bawah. Pada umumnya gelas ini digunakan sebagai tempat untuk menghidangkan sari buah (juice). |
High ball glass

High ball glass, yaitu jenis gelas tidak berkaki yang digunakan untuk menghidangkan berbagai minuman campuran
Water Pitcher

Water pitcher, yaitu teko untuk meletakkan air mineral dalam jumlah banyak. Water pitcher kadang digunakan sebagai tempat infused water, atau minuman sari buah.